• Pemberian Beasiswa

    Pemberian Beasiswa

    Pemberian Beasiswa kepada peserta didik yang berprestasi baik secara akademik maupun non akademik

  • Desain Grafis

    Desain Grafis

    Siswa dan Siswi MA Plus Nurul Huda Jurusan Desain Grafis sedang mengadakan praktek

  • Teknik Komputer Jaringan

    Teknik Komputer Jaringan

    Siswa dan Siswi MA Plus Nurul Huda Jurusan TKJ sedang mengadakan praktek

  • English dan Arabic Program

    English dan Arabic Program

    Siswa dan Siswi MA Plus Nurul Huda sedang melakukan praktek di Lab. Bahasa

  • Pengurus OSIS 2013/2014

    Pengurus OSIS 2013/2014

    Pengurus OSIS tengah berfose dan siap untuk menjalankan Program kerja

  • Brosur MA Plus

    Brosur MA Plus

    Selamat bergabung dengan kami di MA Plus Nurul Huda

PPDB Tahun Ajaran 2014/2015

Assalaamu'alaikum  Wr.  Wb.
Panitia penerimaan peserta didik baru (PPDB) mulai kembali membuka pendaftaran untuk tahun pelajaran 2014/2015. Kini setiap tahunnya Siswa Madrasah Aliyah Plus Nurul Huda terus bertambah, karena kami berkomitmen bahwa pendidikan Agama Islam yang merupakan kewajiban bagi kita sebagai umat Islam haruslah menjadi prioritas dikala semua sekolah yang sederajat lebih memprioritaskan dunia kerja, akan tetapi Madrasah Aliyah Plus Nurul Huda pun mencoba menyeimbangkan keadaan tersebut dengan memberikan keterampilan (life skill) berupa Teknik Komputer & Jaringan (TKJ) dan Desain Grafis agar para lulusannya siap & mampu bersaing terhadap tantangan zaman dengan didasari pengamalan ilmu Agama.

Mulai tahun 2014 MA Plus Nurul Huda telah melaksanakan Praktek kerja Industri (PRAKERIN) / Praktek Kerja Lapangan (PKL), dengan harapan pengenalan dunia industri / instansi yang mereka dapatkan menjadi bekal nantinya ketika terjun didunia kerja.

Adapun biaya keseluruhan adalah sebagai berikut :
1. Pendaftaran Rp. 50.000,-
2. SPP Bulan Juli 2014 Rp. 100.000,-
3. MOS (Masa Orientasi Siswa) Rp. 80.000,-
4. Seragam Sekolah Rp. 250.000,-
5. OSIS & Ekskul /Tahun Rp. 150.000,-
6. Gedung/Sarana Prasarana (Gratis)
Sehingga total keseluruhan menjadi Rp. 630.000,-
(Enam Ratus Tiga Puluh Ribu Rupiah)
Penawaran Khusus bagi Siswa/i SMP Islam Nurul Huda yang melanjutkan ke MA. Plus Nurul Huda yaitu :
Gratis biaya 1. Pendaftaran, 2. Praktek TKJ/Desain, 3. Praktek Komputer, 4. Biaya MOS, 5. OSIS/Eskul, 6. Bangunan, sehingga biaya yang harus dibayarkan hanya Rp. 350.000,- (Tiga Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) sudah termasuk seragam sekolah (Batik, Olahraga, Wearpack/Baju Praktek & Atribut). Bagaimana? Penawaran yang menarik bukan?!
Dengan menjadi siswa MA. Plus Nurul Huda banyak mendapat kebaikan didalamnya, antaralain : Pertama, Meringankan beban orang tua yang dirasa semakin terbebani dengan biaya hidup yang meningkat, Hanya dengan biaya SPP sebesar Rp. 100.000,- dan tidak dibebankan lagi biaya praktek. Kedua, Pembelajaran yang didukung dengan tenaga pengajar yang profesional dan didukung oleh media pembelajaran yang mutakhir, seperti alat LCD Projektor, Laboratorium Komputer Desain Grafis, Laboratorium TKJ, Perpustakaan, Sarana Ibadah, dan Laboratorium Bahasa dengan spesifikasi Laptop dan ruang ber-AC.

Ayo!! Tunggu apalagi, buruan daftar!!!

Wassalaamu'alaikum Wr. Wb.


Panitia PPDB TP. 2014/2015
Asep Zaenal Abidin, S.Pd.I


Read more

Mengatasi Crash Flash Player Update

Apakah and sudah mengupdate Adobe Flash Player terbaru versi 11.3.300.257? Jika belum silahkan update Adobe Flash Player anda disini.

Pengalaman saya setelah update Flash Player ke versi terbarunya yaitu versi 11.3.300.257, saya mengalami beberapa kali Crash saat digunakan di Mozilla Firefox. Apakah anda juga yang sudah mengupdate Flash Playernya mengalami hal serupa seperti saya? Yaitu mengalami Crash Adobe Flash Player 11.3 r300 has stopped working.

Jika Flash Player anda mengalami Crash Adobe Flash Player 11.3 r300 has stopped working setelah update, saya ada solusinya untuk mengatasi hal tersebut. Silahkan ikuti langkah-langkah dibawah ini:
1. Buka Notepad dengan mode “Run as administrator” dengan cara klik kanan pada notepad dan pilih Run as administrator.
2. Kemudian klik File =>> Open, untuk membuka file mms.cfg yang ada di folder berikut ini:
Jika anda menggunakan Windows 32bit:
C:windows/system32/macromed/flash

Jika anda menggunakan Windows 64bit:
C:windows/syswow64/macromed/flash

Pastikan anda memilih All Files di menu File Type.
Mengatasi Crash Flash Player Update Terbaru Versi 11.3.300.257

3. Apabila file mms.cfg sudah terbuka di notepad, silahkan tambahkan kode berikut ini:
ProtectedMode=0
Crash Adobe Flash Player 11.3 r300 has stopped working

4. Setelah langkah 1 sampai 3 dilakukan selanjutnya SAVE.

Dijamin Adobe Flash Player anda tidak akan mengalami crash lagi, Mungkin Adobe Flash Player akan segera diperbaiki pada update selanjutnya.

Sumber: Pusat Gratis
5


Read more

ASPEK-ASPEK PEMAHAMAN PESERTA DIDIK

A.   Pentingnya Pemahaman Peserta Didik dalam Bimbingan dan Konseling
Salah satu hal yang penting yang perlu diperhatikan dalam memberikan bimbingan adalah memahami murid secara keseluruhan, baik masalah yang dihadapinya maupun latar belakang pribadinya.
Pemahaman murid yang mencakup pemahaman tentang potensi, kemampuan, karakteristik, kebutuhan dan masalah-masalah yang dihadapinya. Pemahaman tersebut akan menjadi dasar memilih alternatif strategi dan teknik bimbingan yang diberikan kepada murid tersebut. Pelaksanaan pemahaman individu dalam kegiatan bimbingan dan konseling berkaitan erat dengan fungsi dari bimbingan dan konseling itu sendiri.
 
 
 
Secara umum, dalam pemberian pelayanan bimbingan dan konseling ada tiga langkah utama,
yaitu: (1)diagnosis, (2) prognosis dan (3) treatment atau terapi. Diagnosis merupakan langkah untuk mengetahui ini masalah/kesulitan yang dihadapi oleh murid dan berbagai faktor yang melatarbelakanginya. Dalam diagnosis, guru menganalisis masalah. Dalam kegiatan prognosis, guru memperkirakan/menentukan jenis bantuan yang diberikan berdasarkan atas jenis dan tingkat kesulitan / masalah yang dihadapi. Setelah itu dilaksanakan treatment/terapi. Dengan demikian untuk dapat memahami murid secara komprehensif diperlukan pengumpulan data sebagai layanan pertama.
B.     Prinsip-prinsip Pengumpulan dan Penyimpana Data
1.      Kelengkapan data
data yang dikumpulkan hendaknya mencakup data : potensi dan kekuatan atau kecakapan-kecakapan yang dimilikinya, aspek intelektual, sosial , emosional, fisik dan motorik; kebutuhan, tantangan ancaman, dan masalah yang dihadapi; karakteristik permanen ataupun temporer
2.      Relevansi data
Data yang dihimpun hendaknya data yang sesuai atau relevan dengan kebutuhan layanan bimbingan dan konseling
3.      Keakuratan data
Data yang akurat berhubungan dengan prosedur dan teknik pengumpulan data. Empat hal yang berkenaan dengan pengumpulan data ini, yaitu :
a.       Validitas data
b.      Validitas instrumen
c.       Proses pengumpulan data yang benar
d.      Analisis data yang tepat
4.      Efisiensi penyimpanan data
Data yang sudah diolah, selanjutnya disimpan dalam kartu atau buku catatan pribadi. Sekarang data tersebut disimpan secara elektronik dalam komputer (soft file/CD) seihingga tidak memerlukan tempat yang banyak dan ruang data yang luas
5.      Efektivitas penggunaan data
Data yang tersedia hendaknya dapat memberikan dukungan terhadap pemberian layanan bimbingan dan konseling
C.     Macam-macam Data
1.      Kecakapan
a.       Kecakapan potensial (potensial ability) diperoleh secara heriditer (pembawaan kelahirannya):
1)      Abilitas dasar umum (general inteligence) atau kecerdasan
2)      Abilitas dasar khusus dalam bidang tertentu (bakat, aptitudes)
b.      Kecakapan aktual (actual ability) yang menunjukkan pada aspek kecakapan yang segera dapat didemonstrasikan dan diuji sekarang juga. Misalnya prestasi belajar, keterampilan, kreativitas.
2.      Kepribadian
a.       Fisik dan kesehatan
b.      Psikis
c.       Kegiatan : ekstra kurikurer
d.      Keunggulan-keunggulan dalam bidang : akademik, keagamaan, olah raga, kesenian, keterampilan, sosial, dll
e.       Pengalaman istimewa dan prestasi yang telah diraih
f.       Latar belakang
g.      Agama dan moral
h.      Lingkungan masyarakat


STRATEGI DAN TEKNIK DAN TEKNIS TES UNTUK PEMAHAMAN PESERTA DIDIK
Teknik tes atau sering disebut testing merupakan usaha pemahaman murid dengan menggunakan alat-alat yang bersifat mengukur atau mentes.
Secara keseluruhan macam tes untuk untuk keperluan bimbingan dan konseling, dikelompokkan ke ddalam empat kelompok tes, yaitu: tes kecerdasan, tes bakat dan tes hasil belajar.
1.      Tes Kecerdasan
Kecerdasan dapat diartikan sebagai kemampuan berpikir yang bersifat abstrak. Dapat juga diartikan sebagai kemampuan umum individu untuk berperilaku yang jelas tujuannya; berpikir rasional; dan berhubungan dengan lingkungannyasecara efektif (Shertze & Stone, 1971 : 239)
Tingkat kecerdasan(IQ) dengan klasifikasinya:
a.       Superior atau genius adalah murid yang dapat bertindak jauh lebih cepat dan dengan kemudahan dibandingkan dengan murid yang lainnya
b.      Normal adalah murid yang rata-rata atau pada umumnya
c.       Sub-normal atau mentally deffective atau mentally retarded adalah murid yang bertindak jauh lebih lambat dari kecepatannya, dan jauh lebih banyak ketidaktepatannya dan kesulitannya, dibandingkan dengan murid yang lain. Dibedakan lebih lanjut kedalam kategori murid-murid;
1)      Debil (moron) yang masih mendekati murid normal yang berusia sekitar 9-190 tahun
2)      Imbecil mendekati murid normal sekitar usia 5-6 tahun
3)      Idiot mendekati murid normal berusia dibawah 4 tahun
2.      Tes Bakat
Tes bakat mengukur kecerdasan potensial yang bersifat khusus murid. Ada dua jenis bakat, yaitubakat sekolah dan bakat pekerjaan-jabatan. Bakat sekolah berkenaan dengan kecakapan potensial khusus yang mendukung penguasaan bidang-bidang ilmu atau mata pelajaran. Sedangkan bakat pekerjaan-jabatan berkenaan dengan kecakapan potensial khusus yang mendukung keberhasilan dalam pekerjaan.
Untuk mengetahui bakat murid, telah dikembangkan beberapa macam tes, seperti:
1)      Rekonik. Tes ini mengukur kemampuan fungsi motorik, persepsi dan berpikir mekanis
2)      Tes bakat musik
3)      Tes bakat artistik
4)      Tes bakat klerikal (perkantoran)
5)      Tes bakat yang multifaktor. Tes bakat mengukur berbagai kemampuan khusus
3.      Tes Prestasi Belajar (Acievement Tests)
Tes prestasi belajar adalah suatu perangkat kegiatan atau alat yang dimaksudkan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya dalam domain kogniitif, afektif dan psikomotor.
Shertzer & Stone (1971: 235) mengemukakan bahwa penggunaan teknik tees khususnya tes prestasi belajar bagi guru MI / SD bertujuan untuk:
a.       Menilai kemampuan belajar murid
b.      Memberikan bimbingan belajar kepada murid
c.       Mengecek kemajuan belajar murid
d.      Memahami kesulitan-kesulitan belajar murid
e.       Memperbaiki teknik mengajar guru
f.       Menilai efektifitas (keberhasilan) mengajar guru
Tes prestasi belajar ini disusun untuk mengukur hasilpembelajaran atau kemajuan belajar murid. Tes ini meliputi:
a.       Tes diagnostik, yang dirancang agar guru dapat menentukan letak kesulitan murid, dalam mata pelajaran yang diajarkan
b.      Tes prestasi belajar kelompok yang baku
c.       Tes prestasi belajar yang disusun oleh para guru, misalnya dalam bentuk ulangan sehari-hari.
STRATEGI DAN TEKNIK NON-TES UNTUK PEMAHAMAN PESERTA DIDIK
Teknik non-tes merupakan prosedur pengumpulan data yang dirancang untuk memahami pribadi murid, yang ada umumnya bersifat kualitatif.
Teknik ini terdiri atas beberapa macam jenis, seperti:
1.      Observasi (pengamatan)
Memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Dilakukan sesuai dengan tujuan yang dirumuskan terlebih dahulu
b.      Direncanakan secara sistematis
c.       Hasilnya dicatat dan diolah sesuai dengan tujuan
d.      Perlu diperiksa ketelitiannya
teknik observasi dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis:
a.       Observasi sehari-hari (daiily observation)
b.      Observasii sistematis (systematic observation)
c.       Observasi partisipatif (participative observation)
d.      Observasi non-partisipasif (non participative observation)
2.      Wawancara (interview)
Wawancara merupakan teknik untuk mengumpulkan informasi melalui komunikasi langsung dengan responden (orang yang minta informasi)
Kelebihan dan kekurang wawancara
Kelebihan wawancara:
a.       Merupakan teknik yang paling tepat untuk mengungkapkan keadaan pribadi murid secara mendalam
b.      Dapat dilakukan terhadap setiap tingkatan umur
c.       Dapat diselenggarakan serempak dengan observasi
d.        Digunakan untuk pelengkap data yang dikumpulkan dengan teknik lain
Kelemahannya:
a.       Tidak efisien, yaitu tidak bisa menghemat waktusacara singkat
b.      Sangat tergantung pada kesediaan kedua belah pihak
c.       Menuntut penguasaan bahasa dari pihak pewawancara
Dalam bimbingan dan konseling dikenal beberapa macam wawancara, yaitu:
a.       Wawancara pengumpulan data (informational interview)
b.      Wawancara konseling (counseling interview)
c.       Wawancara disiplin (diciplinary interview)
d.      Wawancara penempatan (placement interview)
3.      Angket
Angket (kuesioner) merupakan alat pengumpul data melalui komunikasi tidak langsung, yaitu melalui tulisan
Beberapa petunjuk untuk menyusun angket :
a.       Gunakan kata-kata yang tidak mempunyai arti rangkap
b.      Sususnan kalimat sederhana tapi jelas
c.       Hindarkan kata-kata yang bersifat negatif dan menyinggung perasaan responder
4.      Catatan Anekdot
Catatan anekdot, yaitu catatan otentik hasil observasi. Dengan mempergunakan catatan anekdot, guru dapat:
a.       Memperoleh pemahaman yang lebih tepat tentang perkembangan murid
b.      Memperoleh pemahaman tentang penyebab dari gejala tingkah laku murid
c.       Memudahkan dalam menyesuaikan diri dengan kbutuhan murid
Catatan anekdot yang baik dimiliki syarat sebagai berikut :
a.       Objektif, yaitu cacatan yang dibuat secara rinci tentang perilaku murid
b.      Deskriftif, yaitu catatan yang menggambarkan diri murid secara lengkap tentang suatu peristiwa mengenai murid
c.       Selektif, yaitu dipilih suatu situasi yang dicatat
5.      Otobiografi (Riwayat atau Karangan) dan Catatan Harian
Karangan pribadi ini merupakan ungkapan pribadi murid tentang pengalaman hidupnya, cita-citanya, keadaan keluarga, dsb. Yang  Penggunaan otobiografi mempunyai bebrapa kelemahan. Pertama, seringkali murid hanya menuliskan peristiwa-peristiwa yang berarti bagimurid tapi belum tentu berarti untuk guru dalam kepentingan layanan bimbingan dan konseling. Kedua, peristiwa-peristiwa lama seringkali banyak yang terlupakan. Ketiga, ada kecenderungan murid membuang hal-hal yang kurang sesuai dengan harapan murid dan menggantinya dengan halyang sesuai. Keempat, seringkali murid tidak mau memberikan otobiografinya untuk dibaca oleh orang lain.
Karangan pribadi ni dalam pembuatannya dibagi ke dalam dua jenis, yaitu terstruktur dan tidak terstruktur.
1)      Terstruktur
Karangan pribadi ini disusun berdasarkan  tema (judul) yang telah ditentukan sebelumnya
2)      Tidak terstruktur
Murid diminta untuk membuat karangan pribadi secara bebas
6.      Sosiometri
Teknik ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang hubungan atau interaksi sosial (saling penerimaan atau penolakan) di antara murid dalam suatu kelas, kelompok, kegiatan ekstra kurikurer, organisasi kesiswaan, dll. Melalui teknik ini guru dapat mengetahui tentang.
a)      Murid yang populer
b)      Yang terisolir
c)      Klik(kelompok kecil dengan anggota 2-3 orang murid)
Sosiometri dapat digunakan untuk :
a)      Memperbaiki hubungan insani
b)      Menentukan kelomppok belajar/kerja
c)      Meneliti kemampuan memimpin seorang individu (murid) dala kelompok
7.      Studi Kasus
Studi kasus merupakan teknik mempelajari perkembangan seorang murid secara menyeluruh dan mendalam serta menggungkap seluruh aspek pribadi murid yang datanya diperoleh dari berbagai pihak. Dalam melaksanakan studi kasus ini dapat ditempuh langkah-langkah :
1.      Menentukan murid yang bermasalah
2.      Memperoleh data
3.      Menganalisis data
4.      Memberikan layanan bantuan
8.      Konferensi Kasus
Konferensi kasus merupakan suatu pertemuan di antara beberapa unsur di sekolah untuk membicarakan seorang atau bebrapa murid yang mempunyai masalah.
Unsur-unsur yang dapat turut berpartisipasi dalam konferensi kasus dapat terdiri atas, konselor, guru-guru yang mengenal benar murid yang menjadi kasus, kepala sekolah, psikolog, dokter, petugas perpustakaan, orang tua siswa atau personel lain yang mengenal dekat murid ysb.
9.      Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah (home visit) merupakan salah satu bentuk dari layanan bimbingan dan konseling. Fungsi utama dari kunjungan rumah adlah membina hubungan baik dan kerja sama antara guru/sekolah dengan orang tua murid, sehingga akan terbina saling pengertian, kesamaan persepsi, sikap dan perlakuan terhadap murid.
10.  Studi Dokumentasi
Teknik ini berusaha untuk memperoleh informasi-informasi yanh bersifat dokumen, dari dokumen-dokumen yang ada
11.  Analisis hasil Pekerjaan 
Dalam hal-hal tertentu, kita dapat memahami murid dengan menganalisis beberapa hasil pekerjaan mereka. Hasil-hasil pekerjaan yang dianalisis dapat berupa karangan, laporan kunjungan, hasil pengamatan, penelitian, puisi, prosa, cerita pendek, lukisan, kerajinan dll.
 

Bersumber dari : http://www.abyfarhan.com/


Read more

INTELEGENSI , PRESTASI BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL

1.    Pengertian Intelegensi
 
Intelegensi atau kecerdasan merupakan kata benda yang menerangkan kata kerja atau kata keterangan, seseorang menunjukkan intelegensinya ketika ia bertindak atau berbuat dalam situasi secara inteligent / cerdas atau bodoh, intelegensi seseorang dapat dilihat dalam caranya orang tersebut berbuat atau bertindak.
Woodworth mengemukakan bahwa intelegensi erat hubungannya dengan intelek atau pengetahuan. Karena intelegensi dapat dikatakan intelek yang siap digunakan. Misalnya dalam menulis surat, mengarang, menerima dan menyerap pelajaran dsb. Jadi intelegensi adalah kemampuan umum mental individu yang tampak dalam caranya bertindak, berbuat atau dalam memecahkan masalah yang dihadapi.



2.    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intelegensi
a.    Pembawaan
Ialah kemampuan / potensi yang dibawa sejak lahir
b.    Kematangan
Ialah kesiapan suatu fungsi atau potensi untuk dikembangkan
c.    Pembentukan
Ialah segala faktor luar yang akan mempengaruhi perkembangan intelegensi
d.    Minat
Ialah sikap senang terhadap sesuatu hal
e.    Kebebasan
Ialah kondisi psikologi yang dapat mempengaruhi sikap, performance / aktivitas seseorang dalam berbuat / mencapai tujuan dalam mewujudkan dirinya.
3.    Ciri-Ciri Perbuatan Intelegensi
Dari beberapa pendapat yang telah diungkapkan oleh para ahli, maka kan diperoleh suatu pengertian intelegensi dengan memberikan ciri-ciri individu. Yang dikatakan intelegensi yaitu:
1.    Kemampuan menyelesaikan masalah. Anak dapat dikatakan mempunyai kecerdasan (inteligen) yang baik jika ia mampu menyelesaikan masalahnya sendiri
2.    Kemampuan menciptakan / mengkombinasikan sesuatu yang baru. Seseorang dalam perkembangannya menggunakan daya cipta, sebagai hasil kreativitas yang diperoleh dari potensi dasar yang dimiliki anak tersebut
3.    Kemampuan menemukan sesuatu yang baru, yang diperoleh dari hasil pengamatan atau pengalamannya terhadap lingkungan
4.    Kemampuan memanfaatkan hasil pengetahuan yang diperoleh dari lingkungannya kedalam bentuk nyata
5.    Kempuan mengkomunikasikan keinginan dan kebutuhan yan timbul dari motif diri
6.    Kemampuan memahami ungkapan / keinginan dan kebutuhan orang lain terhadap dirinya maupun terhadap lingkungannya.
4.    Pengukuran Intelegensi
Intelegensi / kecerdasan antara anak yang satu dengan anak yang lain berbeda. Dalam psikologi, pengukuran intelegensi dilakukan dengan suatu alat psikodiagnostik tertentu yang biasa disebut dengan psikotes. Karena berbagai macam tes yang digunakan oleh psikologi. Maka salah satu tes tersebut adalah tes intelegensi. Dengan maksud untuk mengungkap kemampuan / kecerdasan individu, mulai dari anak-anak sampai dengan beranjak dewasa.
Dari hasil pengukuran akan diperoleh tingkatan intelegensi dengan bervariasi pendapat, diantaranya tingkat jenius, normal, rendah, terbelakang
-    Jenius
Kemampuan yang luar biasa, dalam ukuran / tingkatan diatas 140
-    Normal
Mempunyai tingkatan ukuran yang rata-rat 100-110, atau yang disebut kecerdasan yang rata-rata
-    Rendah
Kemampuan dibawah rata-rata, tingkat ukurannya antara 70-90
-    Keterbelakangan
Anak yang mempunyai kemampuan sangat rendah dan sangat sulit untuk melakukan tugas atas dirinya. Diantara keterbelakangan ini disebut dengan
a.    Idiot (IQ 0-29)
Keterbelakangan yang sangat rendah sekali kemampuannya seperti anak bayi
b.    Imbecile (IQ 30-40)
Lebih meningkat dari idiot, biasanya anak yang umur 7 tahun kemampuan kecerdasannya sama dengan anak yang berumur 3 tahun
5.    Intelegensi dan Berpikir
Intelegensi dan berpikir adalah dua hal yang saling berkaitan. Berpikir melibatkan manipulasi dan transformasi informasi dalam memori. Kita dapat berpikir secara konkret (membayangkan) dan abstrak (merenungkan).
Kita juga dapat berpikir tentang masa lampau dan masa depan bagaimana cara mengatasinya, semua itu tidak terlepaas dari kecerdasan dan berpikir. Keterpaduan antara intelegensi dan berpikir dapat memperoleh tipe-tipe berpikir. Berpikir kritis, berpikir ilmiah dan penyelesaian masalah.
-    Berpikir kritis
Cara mendorong siswa berpikir kritis adalah dengan menghadapkan mereka pada topik-topik yang kontroversial (berdiskusi)
-    Berpikir ilmiah
Pemikiran ilmiah bertujuan mengidentifikasi hubungan sebab akibat (melakukan eksperimen)
-    Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah meliputi usaha menemukan cara menyesuaikan masalah untuk mencapai tujuan
6.    Intelegensi dan Prestasi Belajar
Dalam proses perkembangan dan kehidupan anak sehari-hari tampak adanya perbedaan kemampuan dalam melaksanakan aktivitas dan dalam menyelesaiakn masalah. Pada umumnya anak-anak yang memiliki intelegensi yan tinggi akan mampu dengan cepat dan berhasil melaksanakan dan menyelesaikan tugaasnya. Tetapi sebaliknya anak yan kurang atau rendahintelegensinya pada umumnya kurang mampu. Sehingga lambat / sulit dan kuran berhasil. Oleh karena itu, di sekolah intelegensi anak juga akan mempengaruhi kualitas prestasi hasil belajar mereka. Cepat lambatnya temppo belajarnya siswa dalam menerima dan menyerap pelajaran dipengaruhi tingkatan intelegensi. Demikian juga tinggi rendahnya prestasi hasil belajar yang dicapai siswa juga tergantung pada taraf intelegensi.
7.    Kecerdasan Emosional
Faktor intelegensi merupakan suatu ukuran keberhasilan seseorang dalam belajar / meraih kesuksesan dalam hidupnya. Kenyataannya banyak orang yang mempunyai intelegensi yang tinggi namun mengalami kegagalan. Maka dapat dikatakan bahwa faktor yang paling dominan untuk mempengaruhi keberhasilan dalam hidup bukan semata-mata ditentukan oleh tingginya kecerdasan intelektual saja melainkan juga adanya kematangan emosional.
Daniel Coleman menyatakan bahwa banyak orang gagal dalm hidupnya bukan karena intelektualnya rendah. Melainkan karena kurang memiliki kecerdasan emosional. Dan tidak sedikit orang sukses dalam hidupnya karena mereka memiliki kecerdasan emosional, meskipun intelegensinya hanya pada tingkat rata-rata.
Dari hasil survey Coleman menyimpulkan bahwa generasi sekarang lebih banyak mengalami kesulitan emosional dari pada generasi sebelumnya. Mereka lebih kesepian, pemurung, lebih beringas dan kurang menghargai sopan santun, lebih gugup dan mudah cemas. Kecerdasan emosi merujuk kepada kemampuan-kemampuan mengendalikan diri, memotivasi diri dan berempati.
Unsur-unsur kecerdasan emosional:
1.    Kesadaran diri
-    Mengenal dan merasakan emosi sendiri
-    Mengerti penyebab emosi yang timbul
-    Memahami pengaruh emosi terhadap tindakan
2.    Mengelola emosi
-    Mempunyai sikap toleransi terhadap amarah yang timbul
-    Mampu mengungkapkan amarah dengan penjelasan
-    Mengendalikan perilakuagresif yang merusak diri sendiri dan orang lain.
-    Memiliki perasaan positif terhadap segala unsur
-    Memiliki kemampuan untuk mengatasi stress
-    Mampu menghilangkan perasaan kesepian dan kecemasan
3.    Memanfaatkan emosi secara produktif
-    Mempunyai rasa tanggung jawab
-    Kemampuan memusatkan perhatian pada tugas yang sedang dikerjakan
-    Mempu mengendalikan diri dan tidak bersifat impulsif
4.    Empati
-    Mempunyai kemampuan melihat dan menerima sudut pandang orang lain
-    Memiliki kepekaan terhadap perasaan orang lain
-    Pendai mendengarkan pembicaraan orang lain
5.    Membina hubungan
-    Memiliki kemampuan menganalisa hubungan dengan orang lain
-    Mampu menyelesaikan konflik dengan orang lain
-    Memiliki kemampuan komunikasi dengan orang lain
-    Sikap bersahabat dan mudah bergaul dengan teman sebaya
-    Mempunyai perhatian dan tenggang rasa terhadap orang lain
-    Senang berbagi rasa dan bekerja sama

DAFTAR PUSTAKA
    Prof. Dr. M. Djawad Dahlan , Dr. H. Syamsu Yusuf. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja
    Drs. H. M. Alisuf Sabri. Psikologi Pendidikan
    Abu Bakar Baraja. Psikologi Perkembangan


Read more