A. Pentingnya Pemahaman Peserta Didik dalam Bimbingan dan Konseling
Salah
satu hal yang penting yang perlu diperhatikan dalam memberikan
bimbingan adalah memahami murid secara keseluruhan, baik masalah yang
dihadapinya maupun latar belakang pribadinya.
Pemahaman
murid yang mencakup pemahaman tentang potensi, kemampuan,
karakteristik, kebutuhan dan masalah-masalah yang dihadapinya. Pemahaman
tersebut akan menjadi dasar memilih alternatif strategi dan teknik
bimbingan yang diberikan kepada murid tersebut. Pelaksanaan pemahaman
individu dalam kegiatan bimbingan dan konseling berkaitan erat dengan
fungsi dari bimbingan dan konseling itu sendiri.
Secara umum, dalam pemberian pelayanan bimbingan dan konseling ada tiga langkah utama,
yaitu: (1)diagnosis, (2) prognosis dan (3) treatment atau terapi. Diagnosis merupakan langkah untuk mengetahui ini masalah/kesulitan yang dihadapi oleh murid dan berbagai faktor yang melatarbelakanginya. Dalam diagnosis, guru menganalisis masalah. Dalam kegiatan prognosis, guru memperkirakan/menentukan jenis bantuan yang diberikan berdasarkan atas jenis dan tingkat kesulitan / masalah yang dihadapi. Setelah itu dilaksanakan treatment/terapi. Dengan demikian untuk dapat memahami murid secara komprehensif diperlukan pengumpulan data sebagai layanan pertama.
yaitu: (1)diagnosis, (2) prognosis dan (3) treatment atau terapi. Diagnosis merupakan langkah untuk mengetahui ini masalah/kesulitan yang dihadapi oleh murid dan berbagai faktor yang melatarbelakanginya. Dalam diagnosis, guru menganalisis masalah. Dalam kegiatan prognosis, guru memperkirakan/menentukan jenis bantuan yang diberikan berdasarkan atas jenis dan tingkat kesulitan / masalah yang dihadapi. Setelah itu dilaksanakan treatment/terapi. Dengan demikian untuk dapat memahami murid secara komprehensif diperlukan pengumpulan data sebagai layanan pertama.
B. Prinsip-prinsip Pengumpulan dan Penyimpana Data
1. Kelengkapan data
data
yang dikumpulkan hendaknya mencakup data : potensi dan kekuatan atau
kecakapan-kecakapan yang dimilikinya, aspek intelektual, sosial ,
emosional, fisik dan motorik; kebutuhan, tantangan ancaman, dan masalah
yang dihadapi; karakteristik permanen ataupun temporer
2. Relevansi data
Data yang dihimpun hendaknya data yang sesuai atau relevan dengan kebutuhan layanan bimbingan dan konseling
3. Keakuratan data
Data
yang akurat berhubungan dengan prosedur dan teknik pengumpulan data.
Empat hal yang berkenaan dengan pengumpulan data ini, yaitu :
a. Validitas data
b. Validitas instrumen
c. Proses pengumpulan data yang benar
d. Analisis data yang tepat
4. Efisiensi penyimpanan data
Data
yang sudah diolah, selanjutnya disimpan dalam kartu atau buku catatan
pribadi. Sekarang data tersebut disimpan secara elektronik dalam
komputer (soft file/CD) seihingga tidak memerlukan tempat yang banyak
dan ruang data yang luas
5. Efektivitas penggunaan data
Data yang tersedia hendaknya dapat memberikan dukungan terhadap pemberian layanan bimbingan dan konseling
C. Macam-macam Data
1. Kecakapan
a. Kecakapan potensial (potensial ability) diperoleh secara heriditer (pembawaan kelahirannya):
1) Abilitas dasar umum (general inteligence) atau kecerdasan
2) Abilitas dasar khusus dalam bidang tertentu (bakat, aptitudes)
b. Kecakapan
aktual (actual ability) yang menunjukkan pada aspek kecakapan yang
segera dapat didemonstrasikan dan diuji sekarang juga. Misalnya prestasi
belajar, keterampilan, kreativitas.
2. Kepribadian
a. Fisik dan kesehatan
b. Psikis
c. Kegiatan : ekstra kurikurer
d. Keunggulan-keunggulan dalam bidang : akademik, keagamaan, olah raga, kesenian, keterampilan, sosial, dll
e. Pengalaman istimewa dan prestasi yang telah diraih
f. Latar belakang
g. Agama dan moral
h. Lingkungan masyarakat
STRATEGI DAN TEKNIK DAN TEKNIS TES UNTUK PEMAHAMAN PESERTA DIDIK
Teknik
tes atau sering disebut testing merupakan usaha pemahaman murid dengan
menggunakan alat-alat yang bersifat mengukur atau mentes.
Secara
keseluruhan macam tes untuk untuk keperluan bimbingan dan konseling,
dikelompokkan ke ddalam empat kelompok tes, yaitu: tes kecerdasan, tes
bakat dan tes hasil belajar.
1. Tes Kecerdasan
Kecerdasan
dapat diartikan sebagai kemampuan berpikir yang bersifat abstrak. Dapat
juga diartikan sebagai kemampuan umum individu untuk berperilaku yang
jelas tujuannya; berpikir rasional; dan berhubungan dengan
lingkungannyasecara efektif (Shertze & Stone, 1971 : 239)
Tingkat kecerdasan(IQ) dengan klasifikasinya:
a. Superior
atau genius adalah murid yang dapat bertindak jauh lebih cepat dan
dengan kemudahan dibandingkan dengan murid yang lainnya
b. Normal adalah murid yang rata-rata atau pada umumnya
c. Sub-normal
atau mentally deffective atau mentally retarded adalah murid yang
bertindak jauh lebih lambat dari kecepatannya, dan jauh lebih banyak
ketidaktepatannya dan kesulitannya, dibandingkan dengan murid yang lain.
Dibedakan lebih lanjut kedalam kategori murid-murid;
1) Debil (moron) yang masih mendekati murid normal yang berusia sekitar 9-190 tahun
2) Imbecil mendekati murid normal sekitar usia 5-6 tahun
3) Idiot mendekati murid normal berusia dibawah 4 tahun
2. Tes Bakat
Tes
bakat mengukur kecerdasan potensial yang bersifat khusus murid. Ada dua
jenis bakat, yaitubakat sekolah dan bakat pekerjaan-jabatan. Bakat
sekolah berkenaan dengan kecakapan potensial khusus yang mendukung
penguasaan bidang-bidang ilmu atau mata pelajaran. Sedangkan bakat
pekerjaan-jabatan berkenaan dengan kecakapan potensial khusus yang
mendukung keberhasilan dalam pekerjaan.
Untuk mengetahui bakat murid, telah dikembangkan beberapa macam tes, seperti:
1) Rekonik. Tes ini mengukur kemampuan fungsi motorik, persepsi dan berpikir mekanis
2) Tes bakat musik
3) Tes bakat artistik
4) Tes bakat klerikal (perkantoran)
5) Tes bakat yang multifaktor. Tes bakat mengukur berbagai kemampuan khusus
3. Tes Prestasi Belajar (Acievement Tests)
Tes
prestasi belajar adalah suatu perangkat kegiatan atau alat yang
dimaksudkan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah
dirancang sebelumnya dalam domain kogniitif, afektif dan psikomotor.
Shertzer
& Stone (1971: 235) mengemukakan bahwa penggunaan teknik tees
khususnya tes prestasi belajar bagi guru MI / SD bertujuan untuk:
a. Menilai kemampuan belajar murid
b. Memberikan bimbingan belajar kepada murid
c. Mengecek kemajuan belajar murid
d. Memahami kesulitan-kesulitan belajar murid
e. Memperbaiki teknik mengajar guru
f. Menilai efektifitas (keberhasilan) mengajar guru
Tes prestasi belajar ini disusun untuk mengukur hasilpembelajaran atau kemajuan belajar murid. Tes ini meliputi:
a. Tes diagnostik, yang dirancang agar guru dapat menentukan letak kesulitan murid, dalam mata pelajaran yang diajarkan
b. Tes prestasi belajar kelompok yang baku
c. Tes prestasi belajar yang disusun oleh para guru, misalnya dalam bentuk ulangan sehari-hari.
STRATEGI DAN TEKNIK NON-TES UNTUK PEMAHAMAN PESERTA DIDIK
Teknik
non-tes merupakan prosedur pengumpulan data yang dirancang untuk
memahami pribadi murid, yang ada umumnya bersifat kualitatif.
Teknik ini terdiri atas beberapa macam jenis, seperti:
1. Observasi (pengamatan)
Memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Dilakukan sesuai dengan tujuan yang dirumuskan terlebih dahulu
b. Direncanakan secara sistematis
c. Hasilnya dicatat dan diolah sesuai dengan tujuan
d. Perlu diperiksa ketelitiannya
teknik observasi dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis:
a. Observasi sehari-hari (daiily observation)
b. Observasii sistematis (systematic observation)
c. Observasi partisipatif (participative observation)
d. Observasi non-partisipasif (non participative observation)
2. Wawancara (interview)
Wawancara
merupakan teknik untuk mengumpulkan informasi melalui komunikasi
langsung dengan responden (orang yang minta informasi)
Kelebihan dan kekurang wawancara
Kelebihan wawancara:
a. Merupakan teknik yang paling tepat untuk mengungkapkan keadaan pribadi murid secara mendalam
b. Dapat dilakukan terhadap setiap tingkatan umur
c. Dapat diselenggarakan serempak dengan observasi
d. Digunakan untuk pelengkap data yang dikumpulkan dengan teknik lain
Kelemahannya:
a. Tidak efisien, yaitu tidak bisa menghemat waktusacara singkat
b. Sangat tergantung pada kesediaan kedua belah pihak
c. Menuntut penguasaan bahasa dari pihak pewawancara
Dalam bimbingan dan konseling dikenal beberapa macam wawancara, yaitu:
a. Wawancara pengumpulan data (informational interview)
b. Wawancara konseling (counseling interview)
c. Wawancara disiplin (diciplinary interview)
d. Wawancara penempatan (placement interview)
3. Angket
Angket (kuesioner) merupakan alat pengumpul data melalui komunikasi tidak langsung, yaitu melalui tulisan
Beberapa petunjuk untuk menyusun angket :
a. Gunakan kata-kata yang tidak mempunyai arti rangkap
b. Sususnan kalimat sederhana tapi jelas
c. Hindarkan kata-kata yang bersifat negatif dan menyinggung perasaan responder
4. Catatan Anekdot
Catatan anekdot, yaitu catatan otentik hasil observasi. Dengan mempergunakan catatan anekdot, guru dapat:
a. Memperoleh pemahaman yang lebih tepat tentang perkembangan murid
b. Memperoleh pemahaman tentang penyebab dari gejala tingkah laku murid
c. Memudahkan dalam menyesuaikan diri dengan kbutuhan murid
Catatan anekdot yang baik dimiliki syarat sebagai berikut :
a. Objektif, yaitu cacatan yang dibuat secara rinci tentang perilaku murid
b. Deskriftif, yaitu catatan yang menggambarkan diri murid secara lengkap tentang suatu peristiwa mengenai murid
c. Selektif, yaitu dipilih suatu situasi yang dicatat
5. Otobiografi (Riwayat atau Karangan) dan Catatan Harian
Karangan
pribadi ini merupakan ungkapan pribadi murid tentang pengalaman
hidupnya, cita-citanya, keadaan keluarga, dsb. Yang Penggunaan
otobiografi mempunyai bebrapa kelemahan. Pertama, seringkali murid hanya
menuliskan peristiwa-peristiwa yang berarti bagimurid tapi belum tentu
berarti untuk guru dalam kepentingan layanan bimbingan dan konseling.
Kedua, peristiwa-peristiwa lama seringkali banyak yang terlupakan.
Ketiga, ada kecenderungan murid membuang hal-hal yang kurang sesuai
dengan harapan murid dan menggantinya dengan halyang sesuai. Keempat,
seringkali murid tidak mau memberikan otobiografinya untuk dibaca oleh
orang lain.
Karangan pribadi ni dalam pembuatannya dibagi ke dalam dua jenis, yaitu terstruktur dan tidak terstruktur.
1) Terstruktur
Karangan pribadi ini disusun berdasarkan tema (judul) yang telah ditentukan sebelumnya
2) Tidak terstruktur
Murid diminta untuk membuat karangan pribadi secara bebas
6. Sosiometri
Teknik
ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang hubungan atau
interaksi sosial (saling penerimaan atau penolakan) di antara murid
dalam suatu kelas, kelompok, kegiatan ekstra kurikurer, organisasi
kesiswaan, dll. Melalui teknik ini guru dapat mengetahui tentang.
a) Murid yang populer
b) Yang terisolir
c) Klik(kelompok kecil dengan anggota 2-3 orang murid)
Sosiometri dapat digunakan untuk :
a) Memperbaiki hubungan insani
b) Menentukan kelomppok belajar/kerja
c) Meneliti kemampuan memimpin seorang individu (murid) dala kelompok
7. Studi Kasus
Studi
kasus merupakan teknik mempelajari perkembangan seorang murid secara
menyeluruh dan mendalam serta menggungkap seluruh aspek pribadi murid
yang datanya diperoleh dari berbagai pihak. Dalam melaksanakan studi
kasus ini dapat ditempuh langkah-langkah :
1. Menentukan murid yang bermasalah
2. Memperoleh data
3. Menganalisis data
4. Memberikan layanan bantuan
8. Konferensi Kasus
Konferensi
kasus merupakan suatu pertemuan di antara beberapa unsur di sekolah
untuk membicarakan seorang atau bebrapa murid yang mempunyai masalah.
Unsur-unsur
yang dapat turut berpartisipasi dalam konferensi kasus dapat terdiri
atas, konselor, guru-guru yang mengenal benar murid yang menjadi kasus,
kepala sekolah, psikolog, dokter, petugas perpustakaan, orang tua siswa
atau personel lain yang mengenal dekat murid ysb.
9. Kunjungan Rumah
Kunjungan
rumah (home visit) merupakan salah satu bentuk dari layanan bimbingan
dan konseling. Fungsi utama dari kunjungan rumah adlah membina hubungan
baik dan kerja sama antara guru/sekolah dengan orang tua murid, sehingga
akan terbina saling pengertian, kesamaan persepsi, sikap dan perlakuan
terhadap murid.
10. Studi Dokumentasi
Teknik ini berusaha untuk memperoleh informasi-informasi yanh bersifat dokumen, dari dokumen-dokumen yang ada
11. Analisis hasil Pekerjaan
Dalam
hal-hal tertentu, kita dapat memahami murid dengan menganalisis
beberapa hasil pekerjaan mereka. Hasil-hasil pekerjaan yang dianalisis
dapat berupa karangan, laporan kunjungan, hasil pengamatan, penelitian,
puisi, prosa, cerita pendek, lukisan, kerajinan dll.
Posting Komentar