23 Nov
(Pendis) – Kementerian Agama melalui
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam pada tahun 2012 akan membuka kembali
program Madrasah Aliyah Kejuruan baik negeri maupun swasta. Program ini
diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang siap bekerja dalam memasuki dunia
usaha dan dunia industri.
“Selain bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, lulusannya diharapkan siap kerja,” kata Dirjen Pendis Mohammad Ali kepada wartawan di ruang kerjanya, kantor Kementerian Agama Jakarta, Jumat (9/9). Selain itu juga akan dibuka kembali program Madrasah Aliyah Pendidikan Keagamaan.
“Selain bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, lulusannya diharapkan siap kerja,” kata Dirjen Pendis Mohammad Ali kepada wartawan di ruang kerjanya, kantor Kementerian Agama Jakarta, Jumat (9/9). Selain itu juga akan dibuka kembali program Madrasah Aliyah Pendidikan Keagamaan.
Dikatakan, peran pendidikan kejuruan
menjadi penting untuk mengurangi jumlah pengangguran, hal ini sangat relevan
dengan lulusan Madrasah Aliyah (setara sekolah menengah atas). “Kita ingin
tidak sekedar menyulap dari Madrasah Aliyah umum ke MA kejuruan,” ujar Ali.
Untuk menghidupkan kembali MA
Kejuruan, sebetulnya saat ini ada beberapa madrasah sudah mempunyai alat-alat
praktikum. “Tapi kita akan membuat beberapa pilot projek, karena ini bukan
masalah sederhana,” ujarnya lagi.
Selain masalah ijazah, kata Ali,
jika Direktorat Jenderal Pendidikan Islam selama ini hanya mengeluarkan ijazah
MA umum, nanti juga akan menerbitkan ijazah MA kejuruan. “Untuk itu akan
dilakukan uji kompetisi, supaya bisa disiapkan secara formal,” ungkap Dirjen
yang juga Guru Besar UPI Bandung.
Ia juga memaparkan, program
direktorat madrasah yang lain pada tahun 2012 akan merehabilitasi ruang belajar
Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah yang rusak ringan dan berat.
Sehingga tidak ada keluhan anak belajar dalam situasi yang kurang kondusif.
Pada tahun 2009, pemerintah sudah
merehab 24 ribu ruang kelas MI dengan anggaran sebesar Rp 3 trilyun. “Tahun
2012 ruang belajar MI dan MTs, kita sedang mendata berapa jumlah ruang
belajarnya,” kata Ali seraya menambahkan, anggaran pagu Pendidikan Islam pada
tahun 2011 sebesar Rp 25 trilyun, dan dianggarakan pada tahun 2012 meningkat menjadi
Rp 27 trilyun.
“Dana pendidikan juga kita arahkan
untuk peningkatan kualitas, sertifikasi guru, termasuk juga pelatihan-pelatihan
supaya tenaga pengajar bisa lebih bagus. Selain itu juga membangun laboratorium
baik bahasa, komputer, IPA termasuk laboratium fisika, kimia, biologi,” papar
Dirjen.
Posting Komentar